Jumat, 18 Mei 2012

Sami' Yusuf: Sepenggal Biografi

Performing at Royal Concert Hall Glasgow, April 2006


Wikipedia menulis bahwa “Sami Yusuf is a British singer-songwriter, composer, producer and multi-instrumentalist musician of Azerbaijan origin.” Ini berarti  bahwa Sami Yusuf diakui sebagai “a British Singer-Songwriter”. Terlahir dengan nama Siamak Radnamish, Sami Yusuf lahir dari sebuah keluarga etnis Ezeri (Tabrizi), di Teheren-Iran, pada tanggal 19 Juli 1980. Ia dilabeli sebagai salah seorang musisi, penulis lagu, penyanyi, komposer, dan produser Inggris-Iran. Sekalipun lahir di Teheran, namun sejak umur tiga tahun ia sudah tinggal di London, Inggris. Ayahnya adalah salah seorang penyair besar Iran, yang telah menulis banyak syair tentang Iran, termasuk lirik untuk tim sepakbola Iran. Saudaranya pun ada yang menjadi seniman, yang seringkali dilibatkan pada waktu Sami menyusun lirik-liriknya.

Sami Yusuf belajar memainkan beberapa alat musik di usia yang sangat muda (tiga tahun) dan menunjukkan minat dalam menyanyi dan menulis syair. Ayah Sami’ lah yang mulai memperkenalkan (dan mengajari) Sami’ untuk belajar menulis syair dan belajar musik Iran Klasik (Tombak, salah satu alat music tradisional Persia). Ia berlajar untuk memainkan beberapa alat music, seperti santoor, piano,violin, oud, setar, tar, dan daf pada beberapa guru music tradisional. Ia mampu menunjukkan kemampuannya untuk memainkan music pada umur 9 tahun. Kala muda, ia sangat suka mendengarkan music dari Chopin dan Mozart.
Dalam sebuah wawancara, ia menyebutkan bahwa pada usia 16 tahun, Sami’ pernah berniat untuk meninggalkan dunia musik, dan ingin menekuni dunia hukum untuk perubahan dunia Islam. Ia pun kemudian belajar tentang hukum di King’s Collge London. Masa ini, Sami Yusuf hampir meninggalkan dunia musik. Akan tetapi seorang sahabatnya, Bara Kherigi, berusaha meyakinkannya bahwa melalui dunia music, siapa pun (termasuk Sami Yusuf) dapat menyampaikan pesan-pesan posotif dan dapat mengajak orang-orang untuk mencintai Allah dan Nabi.
Karenanya ia belajar musik di beberapa institusi pada beberapa composer dan musisi ternama, di antaranya Royal Academi of Music di London, salah satu institusi kursus musik bergengsi di dunia musik di wilayah Inggris (dan Eropa lainnya). Ia dinobatkan oleh Royal Academic of Music sebagai salah satu murid bertalenta berkat penguasaannya terhadap beberapa instrument music kontemporer, khususnya Iran klasik. Selain memahami tradisi musik Barat (Amerika dan Eropa), ia pun cukup kuat memahami seni (musik) Iran dan Timur Tengah. Karenanya, ia dikenal sebagai salah satu musisi yang akrab dengan kedua tradisi musik tersebut, serta mampu memadukan keduanya pada sajian kontemporer. Ia juga pernah menyelesaikan studi tentang Islam dan Bahasa Arab di Universitas al-Azhar menjelang ia meliris album al-Mu’allim.
Pada tahun 2002, ia mulai  mengerjakan proyek musiknya bertajuk al-Mu’allim, yang kemudian dirilisnya ke dunia industri music pada tahun 2003, saat ia berumur 23 tahun. Melalui album Al-Mu’allim inilah, Sami Yusuf memulai debut internasionalnya sebagai musisi (dan penyanyi) dengan meliris albumnya yang mampu menggebrak industri music dunia, yakni Al-Mu’allim  yang telah terjual lebih dari dua juta kopi di seluruh dunia. Al-Mua’allim merupakan sebuah album perkusi yang terdiri dari delapan lagu. Cover allbumnya terdiri dari sebuah kubus cerah dan ungu yang melambangkan “cahaya dari pesan Nabi yang menerangi kegelapan malam”. Sami Yusuf fasih berbahasa Inggris, Arab, Persia, dan sedikit mampu berbahasa Azari; yang tercermin dari lirik-lirik yang disusunnya yang terdiri dari banyak bahasa. Selain itu, ia pun berusaha mengolaborasikan perkusi Barat dan Timur sebagai media untuk menyampaikan pesan universalitas nilai-nilai (keislaman) tentang kedamaian, persaudaraan, dan kasih sayang.  
Debut musiknya inilah yang mulai membuka mata dunia akan eksistensi Sami Yusuf dan kolega, dan tanpa diduga albumnya terjual dua juta kopi di di seluruh dunia. Lagu-lagunya menjadi hit  di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara, terutama di Mesir dan Turki, selama dua belas minggu berturut-turut. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa sebagai debut internasional pertama bagi seorang musisi. Kunci suksesnya adalah kemampuan Sami Yusuf untuk membaurkan lirik dan musiknya yang multietnik, multilingual, dan mulitiinstrumental. Ia pun bersama koleganya kemudian mendirikan sebuah yayasan al-Nahdhah (kebangkitan) yang menghasilkan produk untuk music timur dan seluruh dunia dan mengarusutamakan “Pop Islam”.
Pada tahun 2005, ia pun merilis album My Ummah dan terjual lebih dari tiga juta kopi. Pada tahun 2010, ia pun meluncurkan album ketiganya bertajuk Wherever You Are (Di Mana pun Anda berada). Pada tahun 2010 inilah, Sami Yusuf menyebutkan genre music yang disusunnya, yakni Spiritique, yang mengusung tema-tema “spirit” untuk penyebaran cinta, kasih sayang, dan semangat kaum muda. Beberapa konsernya telah menarik banyak penonton di Timur Tengah, Eropa, dan Amerika, termasuk kehadiran 250.000 penonton yang menghadiri konsernya di Istanbul, Turki.
Popularitasnya semakin “terbentuk” setelah dipublikasikan oleh Time Magazine sebagai “The Great of Islamic Rock Star” [Bintang Rock Islam Terbesar]. Ia pun tampil di lusinan sampul majalah dan media massa mainstream lainnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Melalui musik dan liriknya, Sami Yusuf menyampaikan pesan-pesan cinta, kasih sayang, perdamaian, toleransi, dan memotivasi kaum muda agar bangga akan identitas mereka.


*******
      Inilah salah satu lirik yang ditulis oleh Sami' Yusuf dalam album al-Mu'allim



Al-Mu’allim
By Sami Yusuf

We once had a Teacher
The Teacher of teachers,
He changed the world for the better
And made us better creatures,
Oh Allah we’ve shamed ourselves
We’ve strayed from Al-Mu'allim,
Surely we’ve wronged ourselves
What will we say in front him?
Oh Mu'allim...

He was Muhammad salla Allahu 'alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
He was Muhammad salla Allahu 'alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
Teacher of all Mankind.

Abal Qasim
Ya Habibi ya Muhammad
(My beloved O Muhammad)
Ya Shafi'i ya Muhammad
(My intercessor O Muhammad)
Khayru khalqillahi Muhammad
(The best of Allah’s creation is Muhammad)
Ya Mustafa ya Imamal Mursalina
(O Chosen One, O Imam of the Messengers)
Ya Mustafa ya Shafi'al 'Alamina
(O Chosen One, O intercessor of the worlds)

He prayed while others slept
While others ate he’d fast,
While they would laugh he wept
Until he breathed his last,
His only wish was for us to be
Among the ones who prosper,
Ya Mu'allim peace be upon you,
Truly you are our Teacher,
Oh Mu'allim..

Ya Habibi ya Muhammad
(My beloved O Muhammad)
Ya Shafi'i ya Muhammad
(My intercessor O Muhammad)
Ya Rasuli ya Muhammad
(O My Messenger O Muhammad)
Ya Bashiri ya Muhammad
(O bearer of good news O Muhammad)
Ya Nadhiri ya Muhammad
(O warner O Muhammad)
'Ishqu Qalbi ya Muhammad
(The love of my heart O Muhammad)
Nuru 'Ayni ya Muhammad
(Light of my eye O Muhammad)

He taught us to be just and kind
And to feed the poor and hungry,
Help the wayfarer and the orphan child
And to not be cruel and miserly,
His speech was soft and gentle,
Like a mother stroking her child,
His mercy and compassion,
Were most radiant when he smiled




Sumber:


2 komentar:

  1. Salaam spiritique

    cek website sami yusuf
    www.samiyusufofficial.com

    WHEREVER YOU ARE LET'S SPREAD SALAAM AND SPIRITIQUE

    BalasHapus
  2. waktu mendengar lagunya yang berjudul " My Ummah", well sy sgt terkejut pada maknanya yg dalam yang sy yakin tidak semua orang mengerti maknanya secara mendalam. sy langsung brows, apakah lagu tersebut di tulis sendiri liriknya, jika ya.. dia orang yg msangat hebat dan mengerti betul apa yg dia tulis. MasyaAllah.

    BalasHapus