Selasa, 06 November 2012

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME EROPA ATAS DUNIA ISLAM

Kemunduran Tiga Kerajaan Besar Islam (1700-1800 M)
         Awal kemunduran dunia Islam terjadi saat jatuhnya kota Baghdad (pusat kebudayaan, peradaban, dan ilmu pengetahuan) pada tahun 1258 M oleh Bangsa Mongol. Serangan ini mengakhiri kekhalifahan Bani Abbasiyah di Baghdad. Wilayah kekuasaan Abbasiyah pun terpecah menjadi negara-negara kecil yang independent atau dikenal dengan muluk al-thawaif. Akibatnya kekuatan kekhalifahan umat Islam mengalami kemerosotan dan kemunduran luar biasa. Keruntuhan Dinasti Abbasiah ini merupakan akhir dari periode klasik dari sejarah Muslim. Tonggak keruntuhan Baghdad pun menandai mulainya periode pertengahan sejarah Islam yang membentang dari tahun 1258 - 1800 M
         Mengenai penyebab kemunduran dunia Islam di antaranya dikarenakan dua faktor, yaitu: faktor eksternal dan faktor internal. a) Faktor eksternal, yakni: pertama, terjadinya Perang Salib; Kedua, adanya serangan dari bangsa Mongol yang telah menghancurkan beberapa negara Islam; ketiga, terjadinya bencana alam dan berjangkitnya wabah penyakit sehingga menyebabkan perekonomian tidak stabil. b) Faktor internal, yakni: pertama, perpecahan dan tidak adanya kesatuan politik. Kedua, rasa puas diri dan kejumudan berpikir. Dan ketiga, membudayanya pola hidup mewah dan berfoya-foya di kalangan penguasa (Ajid Thohir, 2004: 153).

Selasa, 02 Oktober 2012

Menelusuri Pesona Baghdad Masa Keemasan melalui "The Thief of Baghdad" Karya Alexander Romanoff

Inilah kisah klasik Timur Tengah tentang petualangan Ahmad, Si Pencuri dari Baghdad pada masa kejayaan kekhalifahan Bani Abbasiah yang menguasai hampir 1/2 belahan dunia. Buah karya Alexander Romanoff (Achmed Abdullah), penulis cerpen dan novelis Inggris kelahiran Rusia ini begitu memukau dan legendaris. Karya ini dipenuhi narasi tentang perpaduan kisah romantisme dengan keajaiban dongeng klasik Seribu Satu Malam yang sarat dengan eksotisme Timur Tengah dilatari kehidupan metropolitan Baghdad yang multikultural, multibahasa, dan multietnik. Setelah pertama kali diterbitkan pada tahun 1924, kisah The Thief of Baghdad telah empat kali diangkat ke layar lebar dalam film Hollywood pada tahun 1924, 1940, 1960 (dengan judul yang sama, The Thief of Baghdad) dan 1979 (dengan judul Arabian Adventure).
 
Ringkasan  The Thief of Baghdad
Berawal dari kisah seorang pencuri yang memiliki akal pikiran yang cerdik, cerdas dan lumayan licin di kota Baghdad yang bernama Ahmad. Dia adalah seorang pencuri yang benar-benar professional sehingga istana kerajaan pun dapat ia masuki dengan mudahnya. Ahmad memiliki watak beberapa watak jelek seperti periang, usil, dan sombong. Ia memiliki pikiran bahwasanya ia dapat hidup dikarenakan oleh dirinya sendiri dan tanpa bantuan dari satu hal pun tak terkecuali dengan Allah. Ia berteman dengan seekor burung yang selalu membantunya dalam usaha-usaha pencurian yang ia langsungkan. Sampai pada suatu ketika ia merencanakan tindak pencurian kedalam istana bersama si burung tersebut, namun di dalam istana ia bertemu dengan seorang putri yang amat cantik dan menawan bernama Zubaedah, ia adalah putri dari khalifah di istana tersebut. Ternyata pertemuan itu membuat Ahmad jatuh cinta terhadap Zubaedah sampai-sampai ia menggagalkan usaha pencurian yang akan ia langsungkan dikarenakan hal itu.

Senin, 01 Oktober 2012

RUMI: KERENDAHAN HATI

KERENDAHAN HATI 
ADALAH GURU PARA GURU


Kerendahan-hatian bisa melampaui segala pendakian
tahap demi tahap!
ia adalah pintu yang tak terkunci
karena semua telah diserahkan kepadanya!

adalah kotor, dia yang memeperturutkan kedirian
dan sucilah ia yang mengikuti akal.
sedangkan kerendah-hatian berarti
mendirika tenda di sisi lain dari keduanya

Sabtu, 15 September 2012

Konvensi Puitis Persia: Hafidz

Konvensi-Konvensi Puitis Persia

      Sastra Muslim masa klasik pada masa awal menunjukkan dominasi Bahasa Arab sebagai "bahasa dunia sastra Muslim". Hal ini disebabkan banyak faktor, yakni a) al-Qur'an turun dalam bahasa Arab, b) para penguasa politik yang menguasai dunia Arab dan non-Arab berasal dari kalangan Arab (khususnya Quraish), sehingga bahasa resmi negara pun adalah bahasa Arab, didasarkan pada determinasi dan hegemoni bangsa Arab. Hal ini berlaku sejak jaman Khulafa al-Rasyidun, masa Umayyah, dan masa Abbasiah awal; c) terkait dengan penyebaran bahasa [dan budaya] Arab, Bani Umayyah memiliki peranan penting, karena kekuasaan Bani Umayyah melakukan Arabization yang intensif, sehingga beberapa wilayah seperti Palestina, Iran, Mesir, dan Afrika Utara banyak yang terarabkan, baik dari segi bahasa maupun budaya.

Senin, 03 September 2012

Rumi: Memahami Makna

Memahami Makna

Jalal al-Din al-Rumi


Seperti bentuk dalam sebuah cermin,
kuikuti wajah itu.
Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya.
Tatkala Tuhan tertawa, maka aku pun tertawa.
dan
Manakala Tuhan gelisah, 
menjadi gelisahlah aku

Jumat, 31 Agustus 2012

Rumi: Sadarlah Akan Diri Sendiri

Sadarlah Akan Diri Sendiri

 Jalal al-Din al-Rumi


Duhai Sana'i! 
Jika Kau tak menemukan seorang kawan, 
maka jadilah kawan bagi diri sendiri!

Di Dunia ini, 
setiap orang memiliki kewajiban masing-masing!
Penuhilah kewajibanmu sendiri!

Rumi: Tuhan adalah Cahaya

Tuhan Adalah "Cahaya"

Jalal al-Din al-Rumi


Kita adalah kegelapan dalam rumah
dan Tuhan adalah Cahaya.

Rumah itu menerima cahaya dari Matahari
yang dalam perjalanannya akan bercampur 
dengan bayang-bayang

Kamis, 30 Agustus 2012

Taufik Abdullah, "Barangkali benar, sejarah itu tidak adil"

Proklamasi membedakan dengan tajam
antara pahlawan dengan penghianat.

Mengapa sejarah mengagung-agungkan seorang tokoh 
dan seakan-akan membunuh tokoh lain?

Barangkali benar, sejarah itu tidak adil.

Mengapa sejarah mencatat suatu peristiwa 
atau mengagung-agungkan seorang tokoh,
tetapi melupakan peristiwa lain
dan seakan-akan membunuh tokoh lain?

(Taufik Abdullah, Refleksi Tempo, Agustus 1987)

Selasa, 28 Agustus 2012

Selembar Undangan Ilahi: Hafidz

Selembar Undangan Ilahi 

---- Hafidz al-Syirazi---

 Engkau telah diundang untuk menemui sang Sahabat
Tak seorang pun mampu menolak undangan Ilahi

Hanya dua pilihan tersisa untuk kita sekarang:

Kita penuhi undangan Tuhan, 
Bergegas untuk menari

atau
Dibawa di atas usungan 
menuju Bangsal-Nya.

Senin, 21 Mei 2012

Al-Qur’an in an Unbeliever’s House


By: Abu Muhammad ‘Abd al-Wahhab al-Maliki (?–1031)

"Baghdad is a fine home for the wealthy,
but an abode of misery and distress for the poor.
I walked among them in dismay
as though I were a Qur’an in an unbeliever’s house."

Jumat, 18 Mei 2012

Sami' Yusuf: Sepenggal Biografi

Performing at Royal Concert Hall Glasgow, April 2006


Wikipedia menulis bahwa “Sami Yusuf is a British singer-songwriter, composer, producer and multi-instrumentalist musician of Azerbaijan origin.” Ini berarti  bahwa Sami Yusuf diakui sebagai “a British Singer-Songwriter”. Terlahir dengan nama Siamak Radnamish, Sami Yusuf lahir dari sebuah keluarga etnis Ezeri (Tabrizi), di Teheren-Iran, pada tanggal 19 Juli 1980. Ia dilabeli sebagai salah seorang musisi, penulis lagu, penyanyi, komposer, dan produser Inggris-Iran. Sekalipun lahir di Teheran, namun sejak umur tiga tahun ia sudah tinggal di London, Inggris. Ayahnya adalah salah seorang penyair besar Iran, yang telah menulis banyak syair tentang Iran, termasuk lirik untuk tim sepakbola Iran. Saudaranya pun ada yang menjadi seniman, yang seringkali dilibatkan pada waktu Sami menyusun lirik-liriknya.

Selasa, 08 Mei 2012

Baghdad’s People


By: ‘Ali ibn Zurayq Abu al-Hasan al-Baghdadi (?–1029)

I have traveled far to find a parallel for Baghdad
and her people—my task was second to despair.
Alas, for me Baghdad is the entire world,
her people—the only genuine ones.

Rabu, 18 April 2012

Stars Whirling in the Dark

By: Muti‘ ibn Iyas (704–85)

"It was morning in Baghdad, we were carousing,
stirred by a white face and deep-black eyes.
In a house where glasses are akin
to stars whirling in the dark among drinking companions.
Our cupbearer mixed wine or served it pure;
what a wonderful wine when mixed!
Saffron powder was sprinkled over us,
above our heads crowns of golden jasmine.
I was still drinking when sunset arrived,
between melodies of castanets and lute.

Selasa, 28 Februari 2012

A Thousand Splendid Suns, Khaled Khosseini: Resensi

        Selain The Kite Runner, salah satu karya Khaled Khosseini yang tak kalah menariknya adalah A Thousand Splendid Suns. Buku ini dipublish pada tahun 2007 dan mendapat pujian dari banyak kalangan, termasuk Kirkus, Publishers Weekly, Library Journal, and Booklist, serta menduduki karya popoler di Amazon.com

                      
                                Sumber: en.wikipedia.org                         Sumber: swotti.com


Senin, 20 Februari 2012

Omar Khayyam dan Buku Rubaiyyat Misterius




Batam Pos, Minggu, 04 Januari 2009
Resensi Oleh: Lukman Santoso AZ

Sosok Omar Khayyam dalam khasanah sastra Timur Tengah, merupakan satu nama dari sekian banyak sastrawan klasik yang paling banyak dikenal. Sajak empat baris-nya (kwatrin) atau rubaiyat yang kontroversial dan misterius, telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Omar Khayyam mulai dikenal dalam literatur barat setelah rubaiyat-nya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penyair Inggris Edwad J Fitz Gerald pada tahun 1859. Sejak itu, Rubaiyat Omar Khayyam menjadi pembicaraan khalayak sastra dari masa ke masa.

Selasa, 14 Februari 2012

The Kite Runner: Resensi dan Interpretasi

      Khaled Khosseini adalah salah satu penulis Amerika, kelahiran Afghanistan. Salah satu novel magnum opus dari Khaled Khosseini adalah The Kite Runner. 
               
Sumber: en.wikipedia.org                 Sumber: jhy2.blogspot.com