Secara garis besar, kesusastraan Muslim Arab pada masa awal dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu prosa (an-Natsr) dan puisi (syi'r).
Prosa terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kisah (Qishshah), peribahasa
(amtsal) atau kata-kata mutiara (al-hikam), sejarah (tarikh) atau
riwayat (sirah), dan karya ilmiah (abhats 'ilmiyyah).
Kisah (Qishshah) adalah cerita tentang
berbagai hal, baik yang bersifat realistis maupun fiktif, yang
disusun menurut
urutan penyajian yang logis dan menarik. Kisah terdiri dari 4 macam yaitu:
1. Riwayat adalah
yaitu cerita panjang yang didasarkan atas kenyataan yang terjadi dalam
masyarakat.
2. Hikayat, yaitu
cerita yang mungkin didasarkan atas fakta maupun rekaan (fiksi).
3. Qishah qasirah,
yaitu cerita pendek.
4. Uqsusah, yaitu
cerita yang lebih pendek daripada Qishah qasirah.
Kisah berkembang menurut zamannya. Pada masa
jahiliyyah, yang berkembang adalah kisah mengenai berbagai hal yang berkenaan
dengan kehidupan suku Badui, adapt, dan sifat-sifat mereka. Pada masa Islam,
yang berkembang ialah kisah-kisah keagamaan, seperti cerita para nabi dan rasul
yang bersumber dari kitab Taurat, Injil dan al-Qur'an. Kisah yang berkembang
pada masa Abbasiyyah tidak hanya terbatas pada cerita keagamaan, tetapi sudah berkaitan
dengan hal-hal lain yang lebih luas, seperti kisah filsafat. Kisah lebih berkembang lebih
pesat lagi pada masa modern, karena perkembangan hubungan antara Islam dan peradaban-peradaban
lain yang ada di dunia Barat. Kisah yang berkembang pada masa ini adalah cerita
panjang yang bersambung. Misalnya Muntakhabat ar-Riwayat (cerita-cerita
plihan) oleh Iskandar Kurku, Riwayah Zainab oleh Muhammad Husein Haikal
(1888-1956), al-Khiyam fi Rubu' asy-Syam oleh Salim Bustani (1848-1884), Kifah
Tayyibah (perjuangan terpuji) oleh Naguib Mahfudz (1912-?), dan al-Ajnihah
al-Mutakassirah (sayap-sayap patah) oleh Gibran Khalil Gibran (1883-1931).
Peribahasa (amtsal) dan Kata-Kata Mutiara
(al-hikam) adalah ungkapan-ungkapan singkat yang bertujuan memberikan
pengarahan dan bimbingan untuk pembinaan kepribadian dan akhlak. Amtsal dan
al-Hikam pada Masa Jahiliyyah lebih mengggambarkan bangsa Arab yang hidup dalam
keadaan yang penuh dengan kefanatikan terhadap kelompok dan suku. Pencipta
amtsal dan al-Hikam yang terkenal pada masa ini adalah Aksam bin Saifi
at-Tamimi, Qus bin Sa'idah al-Iyadi, dan Zuhair bin Abi Sulma.
Amtsal dan al-Hikam pada masa Islam lebih
menekankan pada hal-hal yang bersifat religius serta berdasarkan pada al-Qur'an
dan hadits. Tokoh yang terkenal pada masa ini ialah Ali bin Abi Talib dengan
karyanya Nahj al-Balaghah. Adapun Amtsal dan al-Hikam pada masa Abbasiyah dan
setelahnya lebih menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan filsafat sosial
dan akhlak. Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Ibnu al-Muqaffa (720-756).
Sejarah (tarikh) atau Riwayat (sirah), mencakup
sejarah beberapa negeri dan kisah perjalanan yang dilakukan oleh para tokoh
terkenal. Karya sastra terkenal dibidang ini, antara lain: Mu'jam al-Buldan
(Ensiklopedi Kota dan Negara) oleh Yaqut ar-Rumi (1179-1229), Tarikh al-Hindi
(Sejarah India) oleh al-Biruni (w. 448 H/1048 M), Tuhfah an-Nazzar fi Gara'ib
Amsar wa 'Aja'ib al-Asfar (Persembahan Seorang Pengamat tentang Negeri-Negeri
Asing dan Perjalanan Yang Menakjubkan) oleh Ibnu Batutah, Zakha'ir al-'Ulum wa
Ma Kana fi Salif ad-Duhur (Perbendaharaan Ilmu dan Peristiwa Masa Lalu) oleh
Abu Hasan Ali bin Husein bin Ali al-Mas'udi (w. 956), dan Muluk al-'Arab
(Raja-raja Arab) oleh Amin al-Raihan (1876-1940).
Karya Ilmiah (abhats 'ilmiyyah) adalah mencakup
berbagai bidang ilmu. Karya-karya terkenal yang berkenaan dengan kajian ini
ialah Kitab al-Hayawan (Buku tentang Hewan) dan Kitab al-Bukhhala (Buku tentang
Orang Bakhil) oleh al-Jahiz (w. 225 H/869 M), 'Aja'ib al-Makhluqat wa Gara'ib
al-Maujudat (Makhluk-Makhluk Yang Menakjubkan dan Benda-benda Yang Aneh) dan
Asar al-Bilad wa Akhbar al-'Ibad (Peninggalan Negeri-Negeri dan Berita Tentang
Manusia) oleh Abu Yahya Zakaria bin Muhammad al-Qazwaini (1208-1283), dan Sirr
an-Najah (Rahasia Kesuksesan), dan Siyar al-Abtal wa al-Qudama al-'Uzama
(Sejarah Para Pahlawan dan Pembesar-Pembesar Terdahulu) oleh Ya'qub Sarruf
(1852-1928).
Adapun puisi (Syi'r) terbagi atas dua
bagian, yaitu asy-Syi'r al-Ginai dan asy-Syi'r al-Hikami atau asy-Syi'r
at-Ta'limi. Asy-Syi'r al-Ginai merupakan puisi hiburan yang
berisi ungkapan perasaan sang penyair. Puisi ini terdiri atas tiga bagian,
yaitu:
- Al-Syi'r al-Wijdani, adalah puisi yang mengungkapkan perasaan penyair, seperti gembira, suka cita, dan berita. Para penyair yang dipandang sebagai tokoh dalam puisi jenis ini adalah Abu Firas al-Hamdani (932-968) dengan kumpulan puisinya yang terkenal Diwan Abi Firas yang diterbitkan pertama kali tahun 1873, dan al-Mutanabbi yang terkenal dengan kumpulan puisinya Diwan al-Mutanabbi.
- Al-Syi'r al-Ratsai, adalah puisi hiburan yang diungkapkan oleh penyair ketika meratapi seseorang yang telah meninggal. Di antara sastrawan yang dianggap tokoh dalam puisi jenis ini adalah al-Muahhil (w. 531) dengan kumpulan puisinya yang terkenal Ratsa'uh li Akhihi Kulaib (Ratapannya kepada Saudaranya Kulaib), dan Abu Jazrah Jarir bin Atiyah (653-7330 dengan kumpulan puisinya yang terkenal Diwan Jarir fi al-Madh wa ar-Ratsa (Kumpulan Puisi Jarir tentang Sanjungan dan Ratapan).
- Al-Syi'r al-Fakhr, adalah puisi yang menyanjung kebesaran dan keperkasaan seseorang atau kelompok tertentu. Yang dianggap sebagai tokoh dalam jenis puisi ini ialah Antarah bin Syaddad (w. 615) dengan kumpulan puisinya yang terkenal Diwan 'Antarah fi al-Fakhr wa al-Hamasah wa al-Gazal (Kumpulan Puisi Antara Tentang Kebanggaan, Semangat, dan Sajungan).
Adapun asy-Syi'r al-Hikami atau asy-Syi'r
at-Ta'limi adalah puisi yang berisikan pendidikan atau pengajaran. Yang
dianggap tokoh dalam jenis puisi ini ialah Zuhair bin Abi Sulma (530-627)
dengan karyanya al-Hauliyyat, Labib bin Rabi'ah (560-661) yang terkenal
dengan karyanya Hikmat al-Ratsa (Mutiara-Mutiara Ratapan), Addi bin Zaid
(w. 604) yang terkenal dengan puisi Hikam (Kata-Kata Mutiara) dan Zuhdiyyat
(Kezuhudan), Abu al-'Ala al-Ma'arri (973-1058) yang terkenal dengan karyanya al-Luzumiyyat
(Kebutuhan) dan Risalah al-GufranLamiyah ibn al-Wardi (Ratapan Ibnu
al-Wardi), dan Nasif al-Yaziji (1800-1871) dengan puisinya yang terkenal Diwan
Syi'r Nasif (Risalah Pengampunan), Ibnu al-Wardi (1290-1349) dengan karyanya
yang terkenal
Pada masa modern, penyair yang terkenal dalam
jenis puisi ini adalah Ahmad Syauqi (1868-1932) dengan karyanya yang terkenal asy-Syauqiyyat
(Puisi-Puisi Syauqi), dan Muhammad Hafiz Ibrahim (1872-1932) dengan kumpulan
puisinya Diwan Hafiz Ibrahim (Kumpulan Puisi Hafiz Ibrahim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar