“Karena
itu, sementara dalam bentuk engkau adalah mikrokosmos,
pada
hakikatnya engkau adalah makrokosmos.
Tampaknya
ranting itu tempat tumbuhnya buah
padahal
ranting itu tumbuh justru demi buah.
Kalau
bukan karena mengharap dan menginginkan tubuh,
betapa
pekebun itu akan menanam pohon.
Jadi
sekalipun tampaknya pohon itulah yang melahirkan buah
(Tapi)
pada hakikatnya (justru) pohon itulah yang lahir dari buah.”
(The
Mastnawi 4:30)
Maulana
Jalaluddin Rumi al-Balkhi adalah seorang arif besar. Beliau lebih dikenal
dengan Maulawi Rumi, dan merupakan sastrawan Persia abad ke tujuh Hijriah.
Salah satu karya masterpiece-nya adalah Matsnawi, yang isinya membahas
tentang banyak hal. Dalam buku Menapak Jalan Spiritual, Murtadha
Muthahhari mengatakan, “Matsnawi merupakan samudra filsafat dan irfan, yang
sarat dan penuh dengan berbagai hal yang pelik yang bersifat spiritual, sosial
dan irfan.”