Aku Berharap,
Aku mampu menunjukkan kepadamu,
Ketika engkau kesepian, atau berada dalam kegelapan
Cahaya Mempesona Wujudmu Sendiri
(Hafidz al-Syirazi)
Pada penggalan puisi di atas, Hafidz menggambarkan sebagian persiapan yang dibutuhkan untuk "Perjalanan Cinta" ruhaniyah, yakni sahabat (atau lebih utamanya adalah mursyid [sang guru]. Tanpa kehadiran sang guru, yang juga memosisikan diri sebagai sahabat, perjalanan menuju Sang Kekasih, akan sangat mungkin tidak terarah, terjal, dan tersesat. Oleh karena itu, keberadaan sang guru diperlukan sebagai pembimbing dan penunjuk jalan. Pada bagian lain, Dia mendesak kita untuk membuang perilaku-perilaku negatif yang telah menjadi kebiasaan dan sifat-isfat yang tidak perlu, yang hanya akan membebani diri kita. Untuk melakukan perjalanan ini, kita harus ringan, senang dan bebas untuk menari (menapaki perjalanan Cinta menuju sang Khalik)
Sumber:
- Daniel Ladinsky, Hafidz: Aku Mendengar Tuhan Tertawa, Surabaya: Risalah Gusti, 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar