Minggu, 24 April 2011

WILAYAH KAJIAN SASTRA MUSLIM

       Objek kajian dari Sastra Muslim terdiri dari dua aspek, yakni 1) teks [tulisan dan lisan dengan berbagai variasinya], dan 2) aktivitas bersastra [proses kreatif dan perform]. Oleh karena itu, wilayah kajian sastra muslim terkait dengan dua aspek di atas. Sebagian pakar membagi wilayah kajian sastra [muslim] menjadi tiga aspek yakni a) sejarah [survey], b) karya [works], dan c) genre sastra. 
       
      Pengembangan dari tiga aspek di atas, secara terperinci, wilayah kajian sastra muslim dapat dipetakan sebagai berikut:
  1. Kajian terhadap karya sastra Muslim dalam bentuk teks tulisan "sastra tulisan",  dengan berbagai variasi genre, tema [substansi], madzahab bersastra, serta berbagai element intrinsik dan ekstrinsik lainnya.
  2. Kajian terhadap karya sastra Muslim dalam bentuk teks lisan atau "sastra lisan", dengan berbagai variasi genre, tema [substansi], madzahab bersastra, serta berbagai element intrinsik dan ekstrinsik lainnya.
  3. Kajian terhadap "aktivitas bersastra", terutama a) aspek proses kreatif dan aspek produksi, b) proses apresiasi sastra, proses kritik sastra, dan lainnya
  4. Kajian terhadap aspek "sejarah teks dan aktivitas "bersastra", baik dalam batasan sejarah wilayah, tematis, maupun dalam konteks global atau dunia; kajian ini serupa dengan kajian survey diakronis dan sinkronis
  5. Kajian terhadap proses pendidikan dan pembelajaran sastra, baik pada institusi pendidikan formal maupun non formal, terutama masyarakat
  6. Kajian terhadap hubungan antara karya sastra dengan masyarakat [dan industri]; seperti muncul dalam berbagai kajian, misalnysa, dalam sosiologi sastra.
      Wilayah kajian di atas bersifat fleksibel dan dapat dirinci lagi lebih detail lagi. 

Cileunyi-Bandung, 20 April 2011

Dadan Rusmana

    2 komentar:

    1. ada wilayah kajian orientalisme hanya terbatas pada kajian keislaman, Orientalisme juga bertujuan membuat bingung kalangan non-muslim gmn ya cara menyelesaikannya??

      BalasHapus
    2. Orientalisme merupakan [sekumpulan] studi yang dilakukan oleh orang-orang Barat [Eropa dan Amerika]berobjekkan dunia timur dengan semua aspeknya, baik sejarah, agama, bahasa, politik,sosial,budaya, maupun sastranya. Mulanya orientalisme berobjekkan dunia timur secara umum, tapi kemudian terfokus pada dunia muslim (Islam) saja. Demikian pula, awalnya studi ini dilakukan murni bermotif "studi ilmiah", tetapi kemudian orientalisme ditunggangi motif kolonialisme dan imperialisme. Karena image negatif terhadap orientalis, sebagian peneliti Barat kemudian enggan menggunakan istilah orientalis(me) bagi kajian mereka, dan menggunakan istilah "Islamologi".
      Banyak produk yang telah dihasilkan dari studi orientalisme (Islamologi) ini yang dapat dibaca dari berbagai media publikasi mereka. Terkhusus dalam bidang sastra Muslim, kajian mereka lebih banyak pada karya sastra muslim pada masa klasik dan pertengahan.

      BalasHapus