Pendahuluan
Sebagaimana novel karya
seorang Dr. Najib Kaelany yang lainya; novel yang satu ini merupakan novel
sejarah yang didalamnya terdapat cirri – cirri sejarah kawasan benua Afrika
tepatnya Mesir. Mesir adalah salah satu Negara yang dari zaman dahulu telah
sedang menjadi pusat peradaban uat islam seluruh dunia. Semenjak runtuhnya
babilonia yag pada mulanya seagai pusat peradaban Islam. Sekarang, Mesir telah
menjadi Negara yang maju atas tekologi dan keilmuanya, salah satunya adalah
karya sastra ini. Banyak
sekali sebenarnya karya sastra yang terlahir dari para oenulis creative anak
bangsa Mesir; salah satuya adalah Najib Kaelany. Beliau adalah seorang seniman
yang berhasil mengangkat kisah – kisah sejarah dalam karyanya [epos sejarah].
Sejarah asli kerajaan Mesir semasa perag salib. Salah satuya adalah novel
garapanya yang satu ini yang menceritakan seluk beluk perag salib dilihat dari
segi sosialnya.
Najib
Kaelany berusaha mengangkat peristiwa – peristiwa yang sebetulnya tidak perlu
dikalaga banyak orang. Contohnya sikap manja dari seorang prajurit tangguh
ketika menghadapi sorang wanita. Oleh karena itulah Najib Kaelany berusaha
untuk easukan ekstrinsik karya sastra tersebut dari segi kehidupan social. Dan
karyanya ini bersifat transparan karena dalam setiap alurnya berisi kisah –
kisah yang mengangkat kaum wanita. Dari novl ini pula saya melihat bahwa adanya
upaya dari Najib sendiri untuk menguak sifat dasar manusia yang ingin selalu
dilindungi, berbuat kebaikan untuk orang lain dan memerikan rasa aman terhadap
manusia yang lain.
Sebenarnya
peran karya sastra tidak jauh berbeda dengan peranan dunia pers yaitu sebagai
control social. Dalam novel ini terdapat beberapa pejelasan mengenai sifat
dasar manusi dan juga kondisi social yang mempengaruhi manusia tersebut menjadi
lemah atau bahkan menjadi kuat. Banyak hal bias kita petik dari sepenggal kisah
yang diceritakan; yaitu bagaimana seorang wanita yang kalau dilihat dari segi
fisiknya leah, namu karena kondisi sosialya memaksa ia menjadi seorang wanita
yang kuat dan mandiri. Bahkan sorang wanita bias menjadi sumber kekuatan bagi
para prajurit pria yang akan berperang ke medan laga.
Dalam
kaitanya dengan dunia pers yang saat ini terkenal begitu pesat dalam
perkembanganya, adalah dari sudut pandang perang pada saat ini. Invasi Amerika
terahadap Irak telah menimbulkan banyak protes dari berbagai pihak seluruh
dunia, kerena perbuatanya itu dianggap sebagai aksi yang tidak
berprikemanusiaan. Dan duia pers pun menyoroti nya demikian sehingga timbulan
anggapan demikian, akan tetapi sebagai pembanding dalam kasus perang irak
tersebut adalah dengan di tampilkanya sosok para prajurit Amerika yang sedang
termenung memikirkan nasibnya yang serba dalam ketidak pastian. Seorang
prajurit yang duduk diatas tanker yang dikemudikanya sedang merenung mendengarkan kawan – kawanya yang
sedang menyanyikan lagu rohani. Renungan seorang prajurit itu adalah renungan
seorang pengasih terhadap sesama degan tatapan kosong terhadap semua peristiwa
yang sedang berlalulalang dihadapanya. Dan nyanyian teman – temanya adalah
ratapan sekelompok manusia terhadap teman – teman mereka yang gugur di medan
perang.
Jauh
sebelum invasi Amerika ke Irak, ada seuntai kisah yang menceritakan keadaan
peperangan dimana semua orang merasa resah akan adanya perang tersebut dan
telah menimbulkan banyak korban dari rakyat yang tak berdosa; yaitu perang
antara kaum salibis melawan kaum muslim dalam tragedy perang salib beberapa
abad kebelakang. Oleh karena itulah setiap peristiwa yang bersifat peperagan
akan selalu membawa dampak social yang buruk baik terhadap para prajurit
ataupun masyarakat sekitar wilayah invasi. Jadi sebenarya tidak ada bedaya
antara invasi zaman dahulu dengan invasi zaman sekarang. Dan menurut teorinya
Sighmund Freud seorang ahli psicology zaman Yunani kuno mengatakan bahwa
kesadaran seseorang terlahir dari kesenangan yang dilaluinya, dan setiap
kesenangan akan memberikan dampak yang sama terhadap objek yang dihadapiya.
Karena kesadaran seseorang berasal dari kesenangan yang sama sebagai umat
manusia, maka; setiap peristiwa kamapun dan dimanapun akan terjadi persis sama
meskipun waktunya yang berbeda sagat jauh sekali.
Dan
Novel karya Najib kaelany ini merupakan novel sejarah yang meriwayatkan
perjuangan seorang Raja yang melawan dua musuh beratnya, yaitu kaum salibis
dari eropa dan penyakit yang menjalar dala tubuhnya, juga kisah perempuan yang
sangat tangguh, persahabatan yang setia yang diperankan oleh tokoh rekaan.
Tokoh rekaan dalam novel ini banyak mengisahkan rakyat biasa dan budak,
sedangkan tokoh asli dalam kisah ini adalah orang – orang yang memegang
kekuasaan di rerengan kerajaan Mamalik.
Meskipun
novel ini berbentik sejarah, akan tetapi bukan cerita sejarah, karena kalau
cerita ini disusun berdasarkan kisah sejarah mulai dari alur plot dan penekanan
terhadap climaksnya sesuai dengan kaidah buku ilmiah sejarah, maka; hal itu
akan membuat karya ini sebagai buku sejarah dan bukan merupakan karya sastra. Maka dari itulah pengarang sendiri
menyadari akan pentingnya dalam memperhatikan karyanya hingga betul – betul
sebagai karya sastra baik dari segi bentuk maupun isinya.
Analisis
terhadap unsur intrinsik
Dalam
kisah ini terdapat dua jenis penokohan, sebagaiana telah dijelaskan dalam
pembukaan novel ini, diataranya:
Tokoh – tokoh sejarah:
Ø raja al malikus najmudin saleh ayyub
Ø sajarattudur
Ø fakhrudin bin syaikus syuyuk
Ø turan syah
Ø raja louis IX
Ø pangeran Dereto – saudara raja louis
Ø Marseil
Ø Pendeta Robert
Tokoh – tokoh rekaan :
Ø adnan bin Mujnir
Ø Zumrudah
Ø Abdul A’ la bin Salmon
Ø Yaqutah
Characterisasi:
Tokoh sejarah:
Ø Raja AlMalikus Saleh sifatya tangguh, tidak
pantang menyerah, dan bersahaja
Ø Sajaratudur adalah seorag wanita cantik rupawan
dan pemeri seangat terhadap suamiya raja Al Malikus Saleh,
Ø Turan Syah adalah dari Al Malikus yang kikir
dan cabul sehingga dibenci oleh ayahnya, juga rakyatnya.
Ø Raja Louis XI adalah putra mahkota dari kerajan
peracis yang cederung lalai dala enjalanka tugasya.
Ø Pangeran Dereto merupakan saudara raja louis
yang bertidak sebagai paglima perang.
Ø Marseil adalah seorag pemimpin pasukan salibis
wajahya geram akan tetapi sifatya pengasih,
Ø Pendeta Robert adalah seorag suci dari kaum
salibis tapi muafik,
Tokoh
rekaan:
Ø adnan bin Muznir adalah seorang rakyat biasa
yang berani menentang terhadap Turan Syah.
Ø Zumrudah adalah wanita budak belian yang
tinggal bersama keluarga Adnan
Ø Abdul A’la adalah sahabat baik dari Adnan yang
setiakawan
Ø Yaqutah adalah wanita yang cerdas, cantik, dan
kuat ia tiada lain adalah Zumrudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar