Farazdak adalah salalh satu di antara Penyair Muslim besar di Istana Kekhalifahan Bani Umayyah Timur, selain Jarir dan al-Akhtal. Bernama lengkap Hammam bin Ghalib Abu Firas, tetapi biasa dikenal sebagai al-Farazdaq. Ia lahir di Kadhima (sekarang Kuwait) dan tinggal di Basra. Ia adalah anggota Darim (dewan sesepuh) salah satu divisi paling terhormat di Bani Tamim, dan ibunya berasal dari suku Dabbah. Kakeknya Sa'sa' adalah seorang Badui terkenal, ayahnya Ghalib mengikuti cara hidup yang sama hingga Bashrah didirikan, dan terkenal akan kelemahlembutannya.
Pada usia 15, Farazdaq dikenal sebagai penyair, dan meskipun pernah diminta oleh khalifah Ali bin Abi Thalib untuk bercurah pada studi al-Qur'an, ia segera kembali membuat puisi. Dalam jiwa Badui yang sesungguhnya ia banyak mencurahkan bakat ke satir dan menyerang Bani Nahshal dan Bani Fuqaim. Saat Ziyad, anggota suku yang terakhir, menjadi gubernur Basra pada tahun 669, penyair itu dipaksa pergi, pertama ke Kufah, dan kemudian, karena masih dekat dengan Ziyad, ke Madinah, wadi mana ia masih diterima oleh emir kota itu, Sa'id bin al-'Ash. Ia tetap di sana hingga 10 tahun, menulis satir pada suku Badui, namun menghindari politik kota.
Namun kehidupannya tidak keruan, dan syair-syairnya yang tajam menyebabkannya diusir oleh khalifah Marwan I. Tepat pada saat itu ia mengetahui kematian Ziyad dan kembali ke Bashrah, di mana ia dijamin oleh pengganti Ziyad Ubaidillah bin Ziyad.
Sebagian besar puisnya sekarang bercurah ke urusan matrimonial. Ia
mengambil keuntungan dari kedudukannya sebagai pengawal dan menikahi
keponakannya Nawar terhadap keinginannya. Ia mencari pertolongan dari
pengadilan Basra dan dari sejumlah suku. Semua akut akan satire penyair
itu. Awalnya Nawar lari ke Makkah dan meminta bantuan 'Abdullah bin Zubair, yang berhasil menyebabkannya setuju pada konfirmasi pernikahan itu.
Pertentangan terjadi lagi. Farazdaq mengambil isteri lagi, setelah
kematiannya menikah lagi. Awalnya ia setuju pada perceraian yang
diserukan oleh Hasan al-Bashri. Masalah lain memunculkan sederetan puisi panjang dengan judul Naqaid al-Jarir wa al-Farazdaq. Dalam kehidupan politik Farazdaq dicegah dari ketakutan dengan
mengambil bagian besar. Namun, nampaknya ia tak terikat pada keluarga
Ali. Selama pemerintahan Muawiyah I ia menghindari politik, namun kemudian memberi dukungan pada 'Abdullah bin Zubair.
Contoh Syair Farazdaq
(cucu Imam Ali bin Abi Thalib)
Dialah yang dikenal jejak langkahnya,
oleh butiran pasir yang dilaluinya.
Rumah Allah Ka’bah pun mengenalnya,
dan dataran tanah suci sekelilingnya.
oleh butiran pasir yang dilaluinya.
Rumah Allah Ka’bah pun mengenalnya,
dan dataran tanah suci sekelilingnya.
Dialah putra insan termulia,
dari hamba Allah seluruhnya.
Dialah manusia hidup berhias takwa,
kesuciannya ditentukan oleh fitrahnya.
dari hamba Allah seluruhnya.
Dialah manusia hidup berhias takwa,
kesuciannya ditentukan oleh fitrahnya.
Di saat ia menunju Ka’bah,
bertawaf mencium Hajar jejak kakeknya.
Ruknul Hatim enggan melepaskan tangannya,
karena mengenal betapa ia tinggi nilainya.
bertawaf mencium Hajar jejak kakeknya.
Ruknul Hatim enggan melepaskan tangannya,
karena mengenal betapa ia tinggi nilainya.
Itulah Ali cucu Rasulullah,
cucu pemimpin segenap umat manusia.
Dengan agamanya manusia berbahagia,
dengan bimbingannya mencapai keridhaanNya.
cucu pemimpin segenap umat manusia.
Dengan agamanya manusia berbahagia,
dengan bimbingannya mencapai keridhaanNya.
Jika Anda belum mengenal dia,
dia itulah putra Fatimah.
Putri Nabi utusan Allah,
penutup para Rasul dan anbiya.
dia itulah putra Fatimah.
Putri Nabi utusan Allah,
penutup para Rasul dan anbiya.
Pertanyaan Anda “Siapa dia?”
tidak merugikan keharuman namanya.
Arab dan ajam mengenal dia,
walau Anda hendak mengingkarinya.
tidak merugikan keharuman namanya.
Arab dan ajam mengenal dia,
walau Anda hendak mengingkarinya.
Tidak pernah ia berucap “tidak”,
kecuali dalam ucapan syahadatnya.
Kalau bukan karena syahadatnya,
“Tidak”nya berubah menjadi “ya”.
kecuali dalam ucapan syahadatnya.
Kalau bukan karena syahadatnya,
“Tidak”nya berubah menjadi “ya”.
Berasal dari keluarga mulia
Mencintainya fardhu dalam agama
Membencinya kufur dalam agama
Dekat padanya selamat dari marabahaya.
Mencintainya fardhu dalam agama
Membencinya kufur dalam agama
Dekat padanya selamat dari marabahaya.
Yang mengenal Allah pasti mengenal dia
Yang mengenal dia mengenal keutamaannya
Yang bersumber pada lingkungan keluarganya
Tempat manusia bermandikan cahaya.
Yang mengenal dia mengenal keutamaannya
Yang bersumber pada lingkungan keluarganya
Tempat manusia bermandikan cahaya.
Sumber:
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Farazdaq
2. http://daus81.wordpress.com/2009/08/02/syair-farazdaq-untuk-yang-tidak-mengenal-imam-ali-zainal-abidin-bin-hussein-bin-ali-bin-abuthalib/
2. http://daus81.wordpress.com/2009/08/02/syair-farazdaq-untuk-yang-tidak-mengenal-imam-ali-zainal-abidin-bin-hussein-bin-ali-bin-abuthalib/
Salam saudara, saya Norsheika Syuhada bt Abd Karim, dari University Islam Antarabangsa Malaysia, Jurusan pendidikan bahasa Arab dan pendidikan Islam.
BalasHapusSaya perlukan bantuan saudara dalam penelitian hal Farazdaq. Ini kerana, saya punyai thesis berkenaan beliau.
Jika saudara ada terbaca emel saya ini, add saya di facebook atau emelkan salam perkenalan kepada saya di :
sheika_syuhada@yahoo.com
Insya Allah, dengan senang hati, saya akan membantu saudara semampu yang saya bisa. Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi media silaturahmi dan ladang amal kebaikan bagi saya pribadi dan semua orang yang mau mengambil manfaat. Saya dah coba buka Face book, tapi nama Saudara belum ketemu. ini email saya dadanrusmana1973@yahoo.com
BalasHapus