Judul :
Paradise
Judul Asli :
Paradise
Penulis : Abdulrazak Gurnah
Penerjemah :
Rika Iffati Farihah
Tahun terbit :
Februari 2007
Penerbit :
HIKMAH, Bandung
Jumlah halaman :
387
Synopsis
Suatu hari di
Afrika Timur, di usianya yang kedua belas, Yusuf harus pergi meninggalkan
keluarganya. Dia digadaikan sebagai budak kepada Paman Aziz, seorang saudagar,
untuk menjamin utang ayahnya. Kemudian dia dipercaya ikut sang Saudagar
berkelana dengan rombongan caravan dagangnya untuk berdagang. Perjalanan
melintasi benua Afrika yang penuh keindahan surgawi itu tak berjalan mulus.
Pergolakan kekuasaan yang saat itu terjadi membuat rombongan karavannya harus
berhati-hati. Yusuf yang muda dan belum berpengalaman belajar tentang kehidupan
ketika memasuki dunia yang penuh dengan peperangan dan kebencian antarsuku,
agama, takhayul, wabah dan perbudakan anak. Masing-masing suku punya aturan dan
karakter sendiri-sendiri, seperti diungkapkan salah seorang rombongan caravan
terhadap orang-orang suku barbar “untuk menjadi pendekar penuh, mereka harus
berburu singa dan membunuhnya, lalu memakan kemaluannya. Tiap kali mereka
memakan sebuah penis, mereka boleh menikahi seorang perempuan,dan semakin
banyak penis yang mereka makan,semakin terpandanglah mereka dikalangan
orang-orang sebangsanya”, “demi Allah aku mengatakan yang sebenarnya, dan
setiap kali mereka membunuh seorang manusia, mereka memotong salah satu bagian
tubuhnya dan menyimpanya dalam kantong khusus”.
Agama menjadi hinaan dan
cemoohan dan dianggap biasa karena masing-masing pemeluk agama saling mencemooh
agama lain, beberapa penggalan kalimat ini memperlihatkan kebencian yang
mendalam diantara mereka, “dengan mata kuning dan bulu keperakan. Terlatih
untuk memburu orang Islam. Jika kau paham arti gonggongan marahnya, isinya
mengatakan aku suka daging para penyembah Allah. Bawakan daging orang Islam
untukku” ucap salah seorang kafir terhadap orang Islam. “bayangkan bagaimana
mungkin Tuhan menciptakan mahluk semacam itu! Mereka terlihat seperti sesuatu
yang tercipta dari dosa” ucap seorang muslim pada orang-orang Barbar. Belum
lagi kuku-kuku kolonialisme Eropa yang perlahan mencengkramAfrika mulai menampakan
kengeriannya.
Yusuf kemudian
tumbuh menjadi seorang pemuda tampan dan dewasa diperantauan. Dia menjadi
seorang yang gagah dan pemberani. Banyak orang jatuh cinta dan memendam hasrat
kepadanya, baik pria dan wanita. Termasuk pula Sang Nyonya, istri pertama Paman
Aziz. Namun hati Yusuf telah tertambat pada Amina, pelayan Sang Nyonya.
Pengalaman
adalah guru yang terbaik dalam kehidupan. Perjalanan demi perjalanan yang
dilakukan Yusuf telah membuatnya menjadi seorang yang dewasa dan berwawasan.
Dalam perjalannya tersebut, dia belajar tentang banyak hal. Alam yang indah
dengan kehidupannya yang keras telah merubahnya dari pria yang polos, tidak
tahu apa-apa dan penakut menjadi seorang pria yang gagah, pemberani dan kuat.
Kebencian antarsuku dan agama yang begitu kuat, diramu dalam cerita dan bahasa
yang menyentuh.
Biografi Abdulrazak Gurnah
Source: http://literature.britishcouncil.org/abdulrazak-gurnah
Source: http://literature.britishcouncil.org/abdulrazak-gurnah
Biography
Novelist Abdulrazak Gurnah was born in 1948
on the island of Zanzibar off the coast of East Africa.
Critical Perspective
The writings of Abdulrazak Gurnah are dominated by the issues of
identity and displacement and how these are shaped by the legacies of
colonialism and slavery.
Bibliography
2011
The Last Gift, Bloomsbury
2007
The Cambridge Companion to Salman Rushdie,
editor, Cambridge University Press
2005
Desertion, Bloomsbury
2001
By the Sea, Bloomsbury
1996
Admiring Silence, Hamish Hamilton
1994
Paradise, Hamish Hamilton
1993
Essays in African Literature: A
Re-evaluation, editor, Heinemann
1990
Dottie, Cape
1988
Pilgrim's Way, Cape
1987
Memory of Departure, Cape
Awards
2006
Commonwealth Writers Prize (Eurasia Region,
Best Book), Desertion, shortlist
2001
Los Angeles Times Book Prize (Fiction), By
the Sea, shortlist
1994
Booker Prize for Fiction, Paradise, shortlist
Jika diamati secara mendalam, Abdul Razak Gurnah memiliki dua bentuk karya, yakni karya yang bersifat umum dan bernafaskan religius. Disertation merupakan contoh dari sastranya yang bersifat umum, sedangkan Paradise merupakan contoh karya sastra religius.
BalasHapus