Rabu, 22 Januari 2014

Sinopsis Novel "Paradise" Karya Abdulrazak Gurnah



Judul                           : Paradise
Judul Asli                    : Paradise
Penulis                         : Abdulrazak Gurnah
Penerjemah                  : Rika Iffati Farihah
Tahun terbit                 : Februari 2007
Penerbit                       : HIKMAH, Bandung
Jumlah halaman           : 387

 Synopsis
Suatu hari di Afrika Timur, di usianya yang kedua belas, Yusuf harus pergi meninggalkan keluarganya. Dia digadaikan sebagai budak kepada Paman Aziz, seorang saudagar, untuk menjamin utang ayahnya. Kemudian dia dipercaya ikut sang Saudagar berkelana dengan rombongan caravan dagangnya untuk berdagang. Perjalanan melintasi benua Afrika yang penuh keindahan surgawi itu tak berjalan mulus. Pergolakan kekuasaan yang saat itu terjadi membuat rombongan karavannya harus berhati-hati. Yusuf yang muda dan belum berpengalaman belajar tentang kehidupan ketika memasuki dunia yang penuh dengan peperangan dan kebencian antarsuku, agama, takhayul, wabah dan perbudakan anak. Masing-masing suku punya aturan dan karakter sendiri-sendiri, seperti diungkapkan salah seorang rombongan caravan terhadap orang-orang suku barbar “untuk menjadi pendekar penuh, mereka harus berburu singa dan membunuhnya, lalu memakan kemaluannya. Tiap kali mereka memakan sebuah penis, mereka boleh menikahi seorang perempuan,dan semakin banyak penis yang mereka makan,semakin terpandanglah mereka dikalangan orang-orang sebangsanya”, “demi Allah aku mengatakan yang sebenarnya, dan setiap kali mereka membunuh seorang manusia, mereka memotong salah satu bagian tubuhnya dan menyimpanya dalam kantong khusus”. 

Agama menjadi hinaan dan cemoohan dan dianggap biasa karena masing-masing pemeluk agama saling mencemooh agama lain, beberapa penggalan kalimat ini memperlihatkan kebencian yang mendalam diantara mereka, “dengan mata kuning dan bulu keperakan. Terlatih untuk memburu orang Islam. Jika kau paham arti gonggongan marahnya, isinya mengatakan aku suka daging para penyembah Allah. Bawakan daging orang Islam untukku” ucap salah seorang kafir terhadap orang Islam. “bayangkan bagaimana mungkin Tuhan menciptakan mahluk semacam itu! Mereka terlihat seperti sesuatu yang tercipta dari dosa” ucap seorang muslim pada orang-orang Barbar. Belum lagi kuku-kuku kolonialisme Eropa yang perlahan mencengkramAfrika mulai menampakan kengeriannya.
Yusuf kemudian tumbuh menjadi seorang pemuda tampan dan dewasa diperantauan. Dia menjadi seorang yang gagah dan pemberani. Banyak orang jatuh cinta dan memendam hasrat kepadanya, baik pria dan wanita. Termasuk pula Sang Nyonya, istri pertama Paman Aziz. Namun hati Yusuf telah tertambat pada Amina, pelayan Sang Nyonya.
Pengalaman adalah guru yang terbaik dalam kehidupan. Perjalanan demi perjalanan yang dilakukan Yusuf telah membuatnya menjadi seorang yang dewasa dan berwawasan. Dalam perjalannya tersebut, dia belajar tentang banyak hal. Alam yang indah dengan kehidupannya yang keras telah merubahnya dari pria yang polos, tidak tahu apa-apa dan penakut menjadi seorang pria yang gagah, pemberani dan kuat. Kebencian antarsuku dan agama yang begitu kuat, diramu dalam cerita dan bahasa yang menyentuh.



Biografi Abdulrazak Gurnah
Source: http://literature.britishcouncil.org/abdulrazak-gurnah



                             Source: http://literature.britishcouncil.org/abdulrazak-gurnah

Biography

Novelist Abdulrazak Gurnah was born in 1948 on the island of Zanzibar off the coast of East Africa.
Critical Perspective
The writings of Abdulrazak Gurnah are dominated by the issues of identity and displacement and how these are shaped by the legacies of colonialism and slavery.

Bibliography
2011
The Last Gift, Bloomsbury
2007
The Cambridge Companion to Salman Rushdie, editor, Cambridge University Press
2005
Desertion, Bloomsbury
2001
By the Sea, Bloomsbury
1996
Admiring Silence, Hamish Hamilton
1994
Paradise, Hamish Hamilton
1993
Essays in African Literature: A Re-evaluation, editor, Heinemann
1990
Dottie, Cape
1988
Pilgrim's Way, Cape
1987
Memory of Departure, Cape

Awards
2006
Commonwealth Writers Prize (Eurasia Region, Best Book), Desertion, shortlist
2001
Los Angeles Times Book Prize (Fiction), By the Sea, shortlist
1994
Booker Prize for Fiction, Paradise, shortlist
 

1 komentar:

  1. Jika diamati secara mendalam, Abdul Razak Gurnah memiliki dua bentuk karya, yakni karya yang bersifat umum dan bernafaskan religius. Disertation merupakan contoh dari sastranya yang bersifat umum, sedangkan Paradise merupakan contoh karya sastra religius.

    BalasHapus