ikan tunggal bernama fadhil
dengan air daim ia washil
isyqinya terlalu kamil
di dalam laut tiada bersahil
ikan itu terlalu ali
bangsanya nurur-rachmani
angganya rupa insani
bismil-lahi akan namanya
ruhul-lahi akan nyawanya
wajhul-lahi akan mukanya
zhahir dan batin da'im sertanya
Nurul-lahi nama bapainya
khalqul-lahi akan sakainya
raja sulaiman akan pawainya
da'im bersembunyi dalam balainya
empat bangsa akan ibunya
shummun bukmun akan tipunya
kerjaan Allah yang ditirunya
mengenal Allah dengan ilmunya
Fana fil-lahi akan sunyinya
inni all-lah akan bunyinya
memakai dunia akan ruginya
radhi kan mati da'im pujinya
tarkud-dunya akan labanya
menuntut dunia akan maranya
abdul-wachid asal namanya
da'im anal-haqq akan katanya
kerjanya mabuk dan 'asyiq
ilmunya sempurna fa'iq
mencari air terlalu shadiq
didalam laut bernama khaliq
ikan itulah terlalu zhahir
diamnya da'im di dalam air
sungguh pun ia terlalu hanyir
washilnya da'im di laut halir
ikan achmaq bersuku-suku
mencari air ke dalam batu
olehmu taqshir mencari guru
tiada ia tahu akan jalan mutu
jalan mutu terlalu ali
itulah ilmu ikan sultani
jangan kau ghafil jauh mencari
washilnya da'im di laut shafi
jalan mutu yogya kau pakai
akan air jangan kau lalai
tinggalkan ibu dan bapai
supaya dapat syurbat kau rasai
hamzah syahranawi sungguhpun hina
tiada ia radhi akan thur sina
diamnya da'im di laut cina
bermain-main dengan gajah mina
Konteks:
1. Ikan tunggal dalam syair ini adalah Nur Muhammad
2. air dan Laut dalam syair ini adalah simbolisasi (Dzat dan kekuasaan) Allah
fadhil = keutamaan
washil = sampai
isyqun = kecintaan/mahabbah yang sangat sehingga di gambarkan mabuk cinta
kamil = sempurna
sahil = mudah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar