Jalaludin Rumi atau biasa dipanggil Rumi yang lahir di Afganistan tahun 1207 adalah seorang penyair Muslim yang karya-karya puisinya sangat terkenal. Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H atau 30 September 1207 Rumi menyandang nama lengkap Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal sebagai daerah Rum (Roma). Ia lahir dan hidup pada masa peperangan antara Kekhalifahan Muslim Abbasiah dengan Mongolia. Desa kelahirannya sempat dihancur-leburkan oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan (cucu Jengis Khan).
Rabu, 21 Desember 2011
RUMI: JALAN TERJAL "CINTA ILAHIYYAH"
Jalaludin Rumi atau biasa dipanggil Rumi yang lahir di Afganistan tahun 1207 adalah seorang penyair Muslim yang karya-karya puisinya sangat terkenal. Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H atau 30 September 1207 Rumi menyandang nama lengkap Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal sebagai daerah Rum (Roma). Ia lahir dan hidup pada masa peperangan antara Kekhalifahan Muslim Abbasiah dengan Mongolia. Desa kelahirannya sempat dihancur-leburkan oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan (cucu Jengis Khan).
Rabu, 07 Desember 2011
Kisah Bijak Para Sufi: Orang-Orang Buta dan Gajah
Di seberang Negeri Ghor ada sebuah
kota. Semua penduduknya buta. Seorang raja beserta rombongannya lewat dekat
kota itu; ia membawa pasukan dan berkemah di gurun. Raja itu mempunyai seekor
gajah perkasa, yang digunakannya untuk berperang dan membuat rakyat kagum. Penduduk
kota itu sangat antusias ingin melihat gajah tersebut, dan beberapa dari mereka
yang buta pun berlari untuk mendekatinya. Karena sama sekali tak tahu rupa atau
bentuk gajah, mereka hanya bisa meraba-raba, mencari kejelasan dengan menyentuh
bagian tubuhnya. Masing-masing hanya menyentuh satu bagian, tetapi berpikir
telah mengetahui sesuatu.
Benarkah Nusantara Telah Dikenal di Jaman Nabi?
Nama Andalas atau Swarnadwipa (untuk menyebut Sumatera) atau Jawadwipa (untuk menunjuk Jawa) telah dikenal di dunia Internasional, khususnya di Asia dan Timur Tengah. Ditemukan sejumlah data-data sejarah dan linguistik (dan budaya) yang menunjukkan hubungan bilateral dan internasional antara kerajaan-kerajaan di Nusantara dengan berbagai kerajaan di Timur Tengah, Asia Tenggara (sepanjang semenanjung Indocina) dan Asia (khususnya India dan China). Secara khusus, hubungan kerajaan-kerajaan di Nusantara dengan kerajaan-kerajaan di Jazirah Arab dapat diurut hingga abad ke-3 SM, yakni berhubungan dengan kerajaan Saba. Komoditas kapur barus dan Java (kopi) merupakan dua komoditas andalan dari wilayah Nusantara ini. Hubungan ini terus berlanjut dari zaman ke zaman.
THIS TOO SHALL PASS
THIS TOO SHALL PASS
You know you can't keep letting it get you down
And you can't keep dragging that dead weight around
Is it really all that much to lug around
Better run like hell when you hit the ground
When the morning comes
You know you can't keep letting it get you down
And you can't keep dragging that dead weight around
Is it really all that much to lug around
Better run like hell when you hit the ground
When the morning comes
Can't stop those kids from dancing but why would you want to
Especially when you are already getting good?
'Cause when your mind don't move then your knees don't bend
But don't go blaming the kids again
When the morning comes
Senin, 28 November 2011
Beberapa Puisi Sana'i
We tried reasoning
our way to Him:
it did not work;
but the moment we gave up,
no obstacle remained.
He introduced himself to us
out of kindness: how else
could we have known him?
Reason took us as far as the door;
but it was his presence that let us in.
But how will you ever know him,
as long as you are unable
to know yourself?
our way to Him:
it did not work;
but the moment we gave up,
no obstacle remained.
He introduced himself to us
out of kindness: how else
could we have known him?
Reason took us as far as the door;
but it was his presence that let us in.
But how will you ever know him,
as long as you are unable
to know yourself?
Minggu, 27 November 2011
Sana'i: Guru Para Penyair Sufi
Hakim Sina'i
Ia dikenal sebagai salah satu guru Jalal al-Din Rumi. Annemarie Schimmel memujinya setinggi langit sebagai "guru para Sufi Persia". Hanya sayang, catatan biografinya dan karyanya masih sedikit yang dipublikasikan. Masih banyak tulisan mengenainya dalam bentuk manuskrip yang tersimpan di berbagai institusi dan museum. Seorang ahli yang bernama Zakariyya Al Qazwini menggambarkan Sanai sebagai seorang bijak dan mistikus yang hidup di ”tempat-tempat berantakan”, dalam kemiskinan yang menekan diri dan mengembara dengan kaki telanjang. Banyak lika-liku hidupnya yang menarik. Salah satunya Sanai pernah digolongkan sebagai orang yang keluar dari Islam.
Jumat, 25 November 2011
Kedekatan Goethe dengan Islam
BONN (03/03/2010)--karya-karya raksasa sastra dunia dan sastrawan terbesar Jerman Johan Wolfgang
von Goethe, berkeliling Jawa Tengah. Yang membawanya adalah ahli sastra
Indonesia Universitas Bonn yang juga penerjemah seri sastra Jerman, Berthold
Damshäuser, didampingi sastrawan perempuan yang baru kembali dari Jerman,
Dorothe Rosa Herliany, dan penyair Susiawan Leak. Rangkaian pembacaan dan
diskusi sajak-sajak karya Goethe ini dilangsungkan di Universitas Sunan Muria
Kudus, Universitas Diponegoro Semarang, Taman Budaya Surakarta Solo dan Pondok
Pesantren Tegolrejo. Acara berlangsung sekitar hari Maulud Nabi tempo hari.
Fenomena 1001 Malam
Hikayat 1001 Malam yang merupakan
sumbangsih peradaban Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia.
Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar
dalam peradaban manusia terutama dalam bidang kebudayaan. ’Buku ibu’ sastra
tradisional Arab. Begitulah para sastrawan dunia menjuluki kitab alf layla
wa-layla (hikayat 1001 Malam). Karya sastra epik Arab terbaik yang amat
fenomenal itu merupakan buah karya para sastrawan Muslim di era keemasan. Meski
telah berusia 12 abad, hikayat 1001 Malam masih memiliki pengaruh yang besar terhadap
budaya Arab maupun non-Arab.
Syair Ikan Tongkol Hamzah Fansuri
ikan tunggal bernama fadhil
dengan air daim ia washil
isyqinya terlalu kamil
di dalam laut tiada bersahil
ikan itu terlalu ali
bangsanya nurur-rachmani
angganya rupa insani
da'im bermain di lautan baqi
Selasa, 15 November 2011
Syams al-Din Sumatrani
Sejak
lama Aceh telah dikenal sebagai satu-satunya daerah di Nusantara yang aksentuasi
keislamannya paling menonjol. Pencitraan ini muncul karena banyak faktor, a) hubungan dagang dan diplomatik antara kerajaan-kerajaan di wilayah Melayu (misalnya Sriwijaya, Samudera Pasai, dan Aceh Darussalam) dengan Timur Tengah dan Eropa yang sudah berlangsung lama; terlebih ketika kerajaan Samudera Pasai dan Aceh Darussalam mendapatkan pengakuan dari Kerajaan Turki Utsmani dan mendapatkan restu "kekhalifahan" dan "kesultanan" dari Syarif-Syarif di Haramayn, b) kerajaan Islam di Nusantara yang paling dekat ke Haramayn (Makkah dan Madinah) berada di Aceh, yakni Samudera Pasai dan Aceh Darussalam, yang kemudian menjadi gerbang masuknya Islam ke wilayah Nusantara lainnya, termasuk ke Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dll. c) Banyaknya ulama dan intelektual Muslim lainnya yang singgah ke wilayah ini, termasuk hidupnya dialog-dialog (polemik) intelektual keislaman, yang pada gilirannya mengharumkan nama Aceh sebagai bumi kaum Muslim, yang corak ke-Islaman--nya, diklaim, melebihi keislaman wilayah lainnya; d) Posisi strategis dari Aceh, terutama karena keberadaan beberapa pelabuhan besar, termasuk Malaka, yang memungkinkan daerah ini menjadi salah satu wilayah strategis yang memainkan peran signifikan dalam bidang politik, ekonomi, intelektualisme, dan Islamisasi Melayu dan Nusantara.
SONG OF A PROPHET
By Paul Bergner
While crafting pots of clay
My mind would stray
One day You came,
Filled pot and potter just the
same
I taught a parrot how to speak:
Allah hu, Allah hu
The day You heard our words
Everything I saw or heard was you
Sabtu, 12 November 2011
Al-Hallaj: Elegi Rindu Tuhan
AL HALLAJ, SYAHID AL-‘ISYQ AL-ILAHI
(MARTIR
RINDU TUHAN)
Oleh: KH.
Husein Muhammad
Jumat,
27 Agustus 2010 00:00
Malam ini menyenangkan. Pertemuan dalam
ruang di mana ekspresi pikiran dan spiritual bisa berkelana ke mana ia suka,
membuat hidup jadi bergairah dalam pendar-pendar cahaya. Tetapi ini mungkin
sejenak saja. Sebab di ruang lain setelah ini kita masih menyaksikan,
pedang-pedang masih berkeliaran. Pedang-pedang itu siap ditebaskan ke leher
siapa saja yang dianggap menghujat Tuhan, sambil berteriak : Tuhan Maha Besar”.
Al Hallaj, bilang kepada mereka: “Kalian bohong. Kalian ingin menyaingi Tuhan”.
Dan Hallaj ditangkap ramai-ramai.
Al Hallaj adalah ikon mistikus paling
melegenda di jagat raya sufisme. Namanya tak pernah berhenti disebut orang
sepanjang masa, dalam nada puja-puji yang memabukkan maupun sumpah serapah dan
dendam kesumat yang tak pernah selesai. Cerita tentang orang besar ini sarat
dengan beragam mitos dan dongeng-dongeng yang memesona sekaligus merobek-robek
nurani.
Minggu, 06 November 2011
Taufiq Ismail: Kualitas Sastra Tentukan Peradaban
Yogyakarta - Sastra adalah karya cipta dan rasa.
Kegiatan kreatif ini juga bisa menjadi sarana untuk pembentukan karakter suatu
bangsa yang beradab. Apalagi, dalam sastra kaya akan nilai-nilai. Jika kualitas
sastra menurun, bagaimana dengan pembentukan karakter bangsa beradab yang ingin
dicapai? Sastrawan Taufiq Ismail menyampaikan kegelisahannya itu dalam
sarasehan kebudayaan bertema ‘Menemukan Kembali Esensi Kebudayaan Indonesia
dalam Rangka Membentuk Karakter Bangsa’ di Auditorium UNY, Kamis (27/10/2011). Event
digelar oleh Komunitas Studi Budaya, UKMF Muslim Al-Huda dan Mahasiswa FBS UNY.
Dalam penilaian Taufiq, keberlangsungan sastra harus terus digalakkan dan
digiatkan sejak dini. Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan. Diakui,
meskipun saat ini banyak bermunculan sastrawan dengan hasil |
Raja Ali Haji: Gurindam Dua Belas
Tokoh ini terkenal sebagai ulama serta budaywan dan sastrawan Melayu
terkemuka pada abad 19 dengan karya kaya beraliran Riau. Beliau lahir sekitar tahun 1809 di Pulau Penyengat,
sebuah daerah yang dikenal sebagai pusat keilmuan Melayu Islam penting di abad ke 19. Ia wafat dalam
usia 63 tahun dan dimakamkan di pulau Penyengat pada tahun 1872.
Raja Ali Haji adalah keturunan bangsawan Bugis yang mendiami Pulau
Penyengat, tidak jauh dari Tanjungpinang (Pulau Bintan). Ayahnya bernama Raja
Ahmad. Sementara kakeknya bernama Raja Haji, seorang pahlawan Bugis terkenal.
Ia tercatat juga pernah menjabat sebagai yamtuan muda (yang dipertuan
muda-perdana menteri) ke-4 dalam Kesultanan Johor-Riau. Orang-orang Bugis tiba di
kawasan tersebut sekitar abad 18. Pada saat yang bersamaan tengah terjadi
perebutan kekuasaan antara para pewaris
Langganan:
Postingan (Atom)