Di dalam buku ini Annemarie Schimmel menggambarkan sosok Jalaluddin Rumi yang selalu
menjadi pusat perhatian dunia. Pada bagian awal, Schimmel menjelaskan tentang perjalanannya
menuju tempat pemakaman Rumi yakni Konya. Disana makam maulana disebut dengan
Yesil Turbe (kubah hijau). kemudian Schimmel menceritakan tentang pertemuan
pertama maulana dengan seorang darwis yag bernama Syamsuddin Tabriz. Bagi Rumi
syams merupakan matahari yag luar biasa yang mengubah aseluruh hidupnya, membakarnya, membuatnya menyala, dan
membawanya kedalaman cinta yang sempurna. Jalaludin dan syams tidak terpisahkan
lagi dan menurut riwayat selama berbulan-bulan dapat berthana hidup tanpa
kebutuhan-kebutuhan dasar manusia ketika mereka bersama-sama menuju cinta
tuhan. Suatu hari syams dikabarkan menghilang. Jalaluddin merasa patah hati
karena berpisah denga mataharinya. Saat itu jalaludin bingung dan kahirnya ia
menuliskan syair-syair.
Tampilkan postingan dengan label Sastra Sufi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra Sufi. Tampilkan semua postingan
Minggu, 02 Februari 2014
Rabu, 07 Desember 2011
Kisah Bijak Para Sufi: Orang-Orang Buta dan Gajah

Di seberang Negeri Ghor ada sebuah
kota. Semua penduduknya buta. Seorang raja beserta rombongannya lewat dekat
kota itu; ia membawa pasukan dan berkemah di gurun. Raja itu mempunyai seekor
gajah perkasa, yang digunakannya untuk berperang dan membuat rakyat kagum. Penduduk
kota itu sangat antusias ingin melihat gajah tersebut, dan beberapa dari mereka
yang buta pun berlari untuk mendekatinya. Karena sama sekali tak tahu rupa atau
bentuk gajah, mereka hanya bisa meraba-raba, mencari kejelasan dengan menyentuh
bagian tubuhnya. Masing-masing hanya menyentuh satu bagian, tetapi berpikir
telah mengetahui sesuatu.
Langganan:
Postingan (Atom)