Sabtu, 05 November 2011

Simbolisme Burung dalam Karya Syihabuddin Yahya al-Suhrawardi


 


Burung Merak di Bawah Keranjang
Seorang raja mempunyai sebuah taman, yang sepanjang empat musim selalu ditumbuhi tanam-tanaman yang wangi, hijau subur dan menyenangkan. Air mengalir berlimpah-limpah melaluinya, dan segala macam burung bernyanyi dari dahan-dahan pohon. Setiap hal yang baik dan indah yang dapat kita bayangkan terdapat di dalam taman itu. Dan di antara semuanya itu ada sekelompok burung merak yang cantik. Sekali waktu sang raja mengambil salah seekor burung merak, dan memerintahkannya agar ia dimasukkan ke dalam kantung kulit supaya bulu-bulunya tidak dapat dilihat, sehingga ia tidak dapat mengagumi keindahannya sendiri dengan cara apa pun. Dia juga memerintahkan agar burung merak itu ditempatkan di bawah sebuah keranjang yang hanya mempunyai satu lubang, melalui lubang itu sedikit biji-bijian dapat dituangkan ke dalamnya untuk makanannya.
Lama waktu berlalu. Burung merak itu lupa pada dirinya sendiri, sang raja, taman, dan burung-burung merak lainnya. Ia melihat pada dirinya sendiri. Burung tersebut tidak melihat apa-apa kecuali kantung kulit