Senin, 21 Mei 2012

Al-Qur’an in an Unbeliever’s House


By: Abu Muhammad ‘Abd al-Wahhab al-Maliki (?–1031)

"Baghdad is a fine home for the wealthy,
but an abode of misery and distress for the poor.
I walked among them in dismay
as though I were a Qur’an in an unbeliever’s house."

Jumat, 18 Mei 2012

Sami' Yusuf: Sepenggal Biografi

Performing at Royal Concert Hall Glasgow, April 2006


Wikipedia menulis bahwa “Sami Yusuf is a British singer-songwriter, composer, producer and multi-instrumentalist musician of Azerbaijan origin.” Ini berarti  bahwa Sami Yusuf diakui sebagai “a British Singer-Songwriter”. Terlahir dengan nama Siamak Radnamish, Sami Yusuf lahir dari sebuah keluarga etnis Ezeri (Tabrizi), di Teheren-Iran, pada tanggal 19 Juli 1980. Ia dilabeli sebagai salah seorang musisi, penulis lagu, penyanyi, komposer, dan produser Inggris-Iran. Sekalipun lahir di Teheran, namun sejak umur tiga tahun ia sudah tinggal di London, Inggris. Ayahnya adalah salah seorang penyair besar Iran, yang telah menulis banyak syair tentang Iran, termasuk lirik untuk tim sepakbola Iran. Saudaranya pun ada yang menjadi seniman, yang seringkali dilibatkan pada waktu Sami menyusun lirik-liriknya.

Selasa, 08 Mei 2012

Baghdad’s People


By: ‘Ali ibn Zurayq Abu al-Hasan al-Baghdadi (?–1029)

I have traveled far to find a parallel for Baghdad
and her people—my task was second to despair.
Alas, for me Baghdad is the entire world,
her people—the only genuine ones.

Rabu, 18 April 2012

Stars Whirling in the Dark

By: Muti‘ ibn Iyas (704–85)

"It was morning in Baghdad, we were carousing,
stirred by a white face and deep-black eyes.
In a house where glasses are akin
to stars whirling in the dark among drinking companions.
Our cupbearer mixed wine or served it pure;
what a wonderful wine when mixed!
Saffron powder was sprinkled over us,
above our heads crowns of golden jasmine.
I was still drinking when sunset arrived,
between melodies of castanets and lute.

Selasa, 28 Februari 2012

A Thousand Splendid Suns, Khaled Khosseini: Resensi

        Selain The Kite Runner, salah satu karya Khaled Khosseini yang tak kalah menariknya adalah A Thousand Splendid Suns. Buku ini dipublish pada tahun 2007 dan mendapat pujian dari banyak kalangan, termasuk Kirkus, Publishers Weekly, Library Journal, and Booklist, serta menduduki karya popoler di Amazon.com

                      
                                Sumber: en.wikipedia.org                         Sumber: swotti.com


Senin, 20 Februari 2012

Omar Khayyam dan Buku Rubaiyyat Misterius




Batam Pos, Minggu, 04 Januari 2009
Resensi Oleh: Lukman Santoso AZ

Sosok Omar Khayyam dalam khasanah sastra Timur Tengah, merupakan satu nama dari sekian banyak sastrawan klasik yang paling banyak dikenal. Sajak empat baris-nya (kwatrin) atau rubaiyat yang kontroversial dan misterius, telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Omar Khayyam mulai dikenal dalam literatur barat setelah rubaiyat-nya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penyair Inggris Edwad J Fitz Gerald pada tahun 1859. Sejak itu, Rubaiyat Omar Khayyam menjadi pembicaraan khalayak sastra dari masa ke masa.

Selasa, 14 Februari 2012

The Kite Runner: Resensi dan Interpretasi

      Khaled Khosseini adalah salah satu penulis Amerika, kelahiran Afghanistan. Salah satu novel magnum opus dari Khaled Khosseini adalah The Kite Runner. 
               
Sumber: en.wikipedia.org                 Sumber: jhy2.blogspot.com

Rabu, 21 Desember 2011

RUMI: JALAN TERJAL "CINTA ILAHIYYAH"


Jalaludin Rumi atau biasa dipanggil Rumi yang lahir di Afganistan tahun 1207 adalah seorang penyair Muslim yang karya-karya puisinya sangat terkenal. Lahir di Balkh, Afghanistan pada 604 H atau 30 September 1207 Rumi menyandang nama lengkap Jalaluddin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Adapun panggilan Rumi karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di Konya (kini Turki), yang dahulu dikenal sebagai daerah Rum (Roma). Ia lahir dan hidup pada masa peperangan antara Kekhalifahan Muslim Abbasiah dengan Mongolia. Desa kelahirannya sempat dihancur-leburkan oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan (cucu Jengis Khan).

Rabu, 07 Desember 2011

Kisah Bijak Para Sufi: Orang-Orang Buta dan Gajah


Kisah Bijak Para Sufi: Orang-Orang Buta dan Gajah

Di seberang Negeri Ghor ada sebuah kota. Semua penduduknya buta. Seorang raja beserta rombongannya lewat dekat kota itu; ia membawa pasukan dan berkemah di gurun. Raja itu mempunyai seekor gajah perkasa, yang digunakannya untuk berperang dan membuat rakyat kagum. Penduduk kota itu sangat antusias ingin melihat gajah tersebut, dan beberapa dari mereka yang buta pun berlari untuk mendekatinya. Karena sama sekali tak tahu rupa atau bentuk gajah, mereka hanya bisa meraba-raba, mencari kejelasan dengan menyentuh bagian tubuhnya. Masing-masing hanya menyentuh satu bagian, tetapi berpikir telah mengetahui sesuatu.

Benarkah Nusantara Telah Dikenal di Jaman Nabi?

        Nama Andalas atau Swarnadwipa (untuk menyebut Sumatera) atau Jawadwipa (untuk menunjuk Jawa) telah dikenal di dunia Internasional, khususnya di Asia dan Timur Tengah. Ditemukan sejumlah data-data sejarah dan linguistik  (dan budaya) yang menunjukkan hubungan bilateral dan internasional antara kerajaan-kerajaan di Nusantara dengan berbagai kerajaan di Timur Tengah, Asia Tenggara (sepanjang semenanjung Indocina) dan Asia (khususnya India dan China). Secara khusus, hubungan kerajaan-kerajaan di Nusantara dengan kerajaan-kerajaan di Jazirah Arab dapat diurut hingga abad ke-3 SM, yakni berhubungan dengan kerajaan Saba. Komoditas kapur barus dan Java (kopi) merupakan dua komoditas andalan dari wilayah Nusantara ini. Hubungan ini terus berlanjut dari zaman ke zaman.

THIS TOO SHALL PASS

THIS TOO SHALL PASS

 You know you can't keep letting it get you down
And you can't keep dragging that dead weight around
Is it really all that much to lug around
Better run like hell when you hit the ground

When the morning comes

Can't stop those kids from dancing but why would you want to
Especially when you are already getting good?
'Cause when your mind don't move then your knees don't bend
But don't go blaming the kids again

When the morning comes

Senin, 28 November 2011

Beberapa Puisi Sana'i


We tried reasoning
our way to Him:
it did not work;
but the moment we gave up,
no obstacle remained.


He introduced himself to us
out of kindness: how else
could we have known him?
Reason took us as far as the door;
but it was his presence that let us in.


But how will you ever know him,
as long as you are unable
to know yourself?

Minggu, 27 November 2011

Sana'i: Guru Para Penyair Sufi

Hakim Sina'i

Ia dikenal sebagai salah satu guru Jalal al-Din Rumi. Annemarie Schimmel memujinya setinggi langit sebagai "guru para Sufi Persia". Hanya sayang, catatan biografinya dan karyanya masih sedikit yang dipublikasikan. Masih banyak tulisan mengenainya dalam bentuk manuskrip yang tersimpan di berbagai institusi dan museum. Seorang ahli yang bernama Zakariyya Al Qazwini menggambarkan Sanai sebagai seorang bijak dan mistikus yang hidup di ”tempat-tempat berantakan”, dalam kemiskinan yang menekan diri dan mengembara dengan kaki telanjang. Banyak lika-liku hidupnya yang menarik. Salah satunya  Sanai pernah digolongkan sebagai orang yang keluar dari Islam.

Jumat, 25 November 2011

Kedekatan Goethe dengan Islam

BONN (03/03/2010)--karya-karya raksasa sastra dunia dan sastrawan terbesar Jerman Johan Wolfgang von Goethe, berkeliling Jawa Tengah. Yang membawanya adalah ahli sastra Indonesia Universitas Bonn yang juga penerjemah seri sastra Jerman, Berthold Damshäuser, didampingi sastrawan perempuan yang baru kembali dari Jerman, Dorothe Rosa Herliany, dan penyair Susiawan Leak. Rangkaian pembacaan dan diskusi sajak-sajak karya Goethe ini dilangsungkan di Universitas Sunan Muria Kudus, Universitas Diponegoro Semarang, Taman Budaya Surakarta Solo dan Pondok Pesantren Tegolrejo. Acara berlangsung sekitar hari Maulud Nabi tempo hari.

Fenomena 1001 Malam

Hikayat 1001 Malam yang merupakan sumbangsih peradaban Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia. Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia terutama dalam bidang kebudayaan. ’Buku ibu’ sastra tradisional Arab. Begitulah para sastrawan dunia menjuluki kitab alf layla wa-layla (hikayat 1001 Malam). Karya sastra epik Arab terbaik yang amat fenomenal itu merupakan buah karya para sastrawan Muslim di era keemasan. Meski telah berusia 12 abad, hikayat 1001 Malam masih memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya Arab maupun non-Arab.

Syair Ikan Tongkol Hamzah Fansuri

ikan tunggal bernama fadhil
dengan air daim ia washil
isyqinya terlalu kamil
di dalam laut tiada bersahil

ikan itu terlalu ali
bangsanya nurur-rachmani
angganya rupa insani
da'im bermain di lautan baqi

Selasa, 15 November 2011

Syams al-Din Sumatrani

Sejak lama Aceh telah dikenal sebagai satu-satunya daerah di Nusantara yang aksentuasi keislamannya paling menonjol. Pencitraan ini muncul karena banyak faktor, a) hubungan dagang dan diplomatik antara kerajaan-kerajaan di wilayah Melayu (misalnya Sriwijaya, Samudera Pasai, dan Aceh Darussalam) dengan Timur Tengah dan Eropa yang sudah berlangsung lama; terlebih ketika kerajaan Samudera Pasai dan Aceh Darussalam mendapatkan pengakuan dari Kerajaan Turki Utsmani dan mendapatkan restu "kekhalifahan" dan  "kesultanan" dari Syarif-Syarif di Haramayn, b) kerajaan Islam di Nusantara yang paling dekat ke Haramayn (Makkah dan Madinah) berada di Aceh, yakni Samudera Pasai dan Aceh Darussalam, yang kemudian menjadi gerbang masuknya Islam ke wilayah Nusantara lainnya, termasuk ke Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dll. c) Banyaknya ulama dan intelektual Muslim lainnya yang singgah ke wilayah ini, termasuk hidupnya dialog-dialog (polemik) intelektual keislaman, yang pada gilirannya mengharumkan nama Aceh sebagai bumi kaum Muslim, yang corak ke-Islaman--nya, diklaim, melebihi keislaman wilayah lainnya; d) Posisi strategis dari Aceh, terutama karena keberadaan beberapa pelabuhan besar, termasuk Malaka, yang memungkinkan daerah ini menjadi salah satu wilayah strategis yang memainkan peran signifikan dalam bidang politik, ekonomi, intelektualisme, dan Islamisasi Melayu dan Nusantara.

SONG OF A PROPHET


By Paul Bergner

While crafting pots of clay
My mind would stray
One day You came,
Filled pot and potter just the same

I taught a parrot how to speak:
Allah hu, Allah hu
The day You heard our words
Everything I saw or heard was you

Sabtu, 12 November 2011

Al-Hallaj: Elegi Rindu Tuhan


AL HALLAJ, SYAHID AL-‘ISYQ AL-ILAHI 
(MARTIR RINDU TUHAN)
Oleh: KH. Husein Muhammad
Jumat, 27 Agustus 2010 00:00

Malam ini menyenangkan. Pertemuan dalam ruang di mana ekspresi pikiran dan spiritual bisa berkelana ke mana ia suka, membuat hidup jadi bergairah dalam pendar-pendar cahaya. Tetapi ini mungkin sejenak saja. Sebab di ruang lain setelah ini kita masih menyaksikan, pedang-pedang masih berkeliaran. Pedang-pedang itu siap ditebaskan ke leher siapa saja yang dianggap menghujat Tuhan, sambil berteriak : Tuhan Maha Besar”. Al Hallaj, bilang kepada mereka: “Kalian bohong. Kalian ingin menyaingi Tuhan”. Dan Hallaj ditangkap ramai-ramai.
Al Hallaj adalah ikon mistikus paling melegenda di jagat raya sufisme. Namanya tak pernah berhenti disebut orang sepanjang masa, dalam nada puja-puji yang memabukkan maupun sumpah serapah dan dendam kesumat yang tak pernah selesai. Cerita tentang orang besar ini sarat dengan beragam mitos dan dongeng-dongeng yang memesona sekaligus merobek-robek nurani.

Minggu, 06 November 2011

Taufiq Ismail: Kualitas Sastra Tentukan Peradaban


Yogyakarta - Sastra adalah karya cipta dan rasa. Kegiatan kreatif ini juga bisa menjadi sarana untuk pembentukan karakter suatu bangsa yang beradab. Apalagi, dalam sastra kaya akan nilai-nilai. Jika kualitas sastra menurun, bagaimana dengan pembentukan karakter bangsa beradab yang ingin dicapai? Sastrawan Taufiq Ismail menyampaikan kegelisahannya itu dalam sarasehan kebudayaan bertema ‘Menemukan Kembali Esensi Kebudayaan Indonesia dalam Rangka Membentuk Karakter Bangsa’ di Auditorium UNY, Kamis (27/10/2011). Event digelar oleh Komunitas Studi Budaya, UKMF Muslim Al-Huda dan Mahasiswa FBS UNY.
       Dalam penilaian Taufiq, keberlangsungan sastra harus terus digalakkan dan digiatkan sejak dini. Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan. Diakui, meskipun saat ini banyak bermunculan sastrawan dengan hasil